Jumat, 29 Oktober 2010

Belajar, Bekerja atau Beribadah?

Dari Kalam Habib Muhammad bin Hadi Assegaf
Setiap orang hendaknya menekuni jalan hidup yang ditetapkan Allah kepadanya.
Siapa yang ditetapkan Allah menjadi penuntut ilmu, hendaknya ia bersungguh-sungguh menuntut ilmu, mengulang-ulang pelajaran dan hafalannya, kemudian mengamalkan ilmunya.
Siapa yang ditetapkan Allah untuk mencari rezeki, hendaknya ia ridho dan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya.
Begitulah, setiap orang hendaknya ridho dan mensyukuri apa yang telah ditentukan Allah baginya sehingga ia dapat mencapai derajat orang-orang yang sempurna. Penulis Zubad berkata:
Yang benar, kamu bersikukuh pada ketentuan Allah,hingga Allah memindahkanmu darinya.
Ibnu Atha Illah berkata dalam Al-Hikam:
Keinginanmu untuk ber-tajrid1, padahal Allah meletakkanmu pada asbab2 merupakan syahwat yang tersembunyi. Keinginanmu untuk mencari asbab padahal Allah meletakkanmu dalam tajrid akan menurunkanmu dari derajat yang tinggi. (II:72)

1)tajrid: mencurahkan semua perhatian, tenaga dan waktu hanya untuk beribadah kepada Alloh.
2)asbab: semua kemudahan (fasilitas) dan sarana untuk memperoleh kenikmatan duniawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar